Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Pendidikan Dasar dan Menengah, guru harus mampu mewujudkan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandiriansesuai dengan bakat, minat dan perkemabngan fisik serta psikologis peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang terpusat pada peserta didik yang yang digunakan dalam pembelajaran adalah pembelajaran berbasis proyek.
Demikian sambutan tertulis Walikota Tidore Kepulauan yang dibacakan diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Halil Ahmad pada pembukaan kegiatan Pameran Hasil Ujian Berbasis Proyek (USBP) Tahun 2020/2021 yang ditandai dengan pemukulan Gong bertempat di Halaman sekolah SMP N 1 Kota Tidore Kepulauan, Rabu (2/6/21).
Halil Ahmad berharap bahwa insitusi pendidikan tidak hanya tempat untuk mengajar dan mendidik namun juga menjadi tempat untuk memberikan pengetahuan kepada sisiwa tentang sekolah lanjutan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa serta mengapresiasi kegiatan ini dimana pameran sebagai sebuah ajang untuk menunjukan kemampuan para murid dan sekaligus sebagai tempat berbagai informasi, karena informasi dari pameran tersebut sangatlah penting dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Sementara Kepala Sekolah SMP N 1 Tidore, Mulyono Hamid dalam sambutannya mengatakan proses ujian proyek ini dapat dilakukan 3 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan proyek dan tahap evaluasi berupa proyek dimana peserta mempresentasikan hasil proyeknya dan dampingi oleh orang tua secar lurik/ tatap muka tapi kalau tahun pertam kemarin kami lakukan ujian proyek secara virtual dan dadampingi orang tua dari rumah dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan.
Mulyono Hamid juga menanmbahkan proses penyelesaian proyek samapi ujian yang kita dapatkan mengukur kemampuan pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya.sealin itu karakter/ sikap spiritual maupun social mereka dengan sendirinya dapat tumbuh seperti sikap kejujuran, sikap menghargai sesama, sikap ingin tahu, sikap pantang menyerah, sikap santun, sikap mensyukuri nikmat Allah semua dapat terdeteksi melalui aktivitas pembelajaran tersebut.
Kegiatan yang dilanjutkan dengan mengunjungi ruang pameran untuk melihat lebih dekat hasil produk anak-anak kita generasi penerus tongkat estafet pembangunan di Kota Tidore.