Di tengah suasana Pandemi Covid-19, Prosesi Ritual Adat Ake Dango (Air Bambu/Air Suci) dan Pembacaan Doa Selamat dalam rangka menyambut Hari Jadi Tidore Ke-913 Tahun 2021 berlangsung dengan khidmat, walaupu dengan prosesi ritual sederhana beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Acara Prosesi Adat ini berlangsung di Sonine Gurua (tanah lapang tempat ritual adat) Kelurahan Gurabunga, Kecamatan Tidore, Jumat (9/4) malam. Prosesi Ritual pada Tahun ini dilakukan dengan sederhana, beda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Acara yang diawali dengan Prosesi Ritual dan pembacaan Pesan Leluhur (Pesan Borero Gosimo) ini disaksikan langsung oleh Pj. Sekertaris Daerah Kota Tidore Kepulauan Muhammad Miftah Baay, S.IP. MM, Forkompinda Tidore, Asisten Sekda, Staf Ahli Walikota, Pimpinan OPD, Para Camat, Lurah, serta Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, dan Tokoh Masyarakat Kelurahan Gurabunga.
Pada kesempatan tersebut sambutan Walikota Tidore Kepulauan yang di bacakan oleh Pj. Sekertaris Daerah Muhammad Miftah Baay menyampaikan bahwa Hari Jadi Tidore Tahun 2021 ini dilaksanakan di tengah situasi dimana Pemerintah Daerah bersama masyarakat sedang menghadapi wabah COVID-19, sehingga seluruh rangkaian pelaksanaan acaranya tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan memepertimbangkan situasi penaganan pandemic COVID-19. Namun kita perlu bersyukur bahwa ditengah situasi ini kita masih bisa melaksanakan rangkaian acara dorora untuk mendoakan negeri ini, Kesultanan Tidore, dan seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan serta masyarakat adat yang mendiamai di seluruh wilayah adat Kesultanan Tidore.
Yang menjadi tugas bersama Pemerintah Daerah, Kesultanan Tidore, masyarakat dan semua pihak adalah terus melakukan upaya-upaya untuk mengembangkan nilai-nilai lokal ini agar tidak tergantikan dengan nilai-nilai baru yang tidak sesuai dengan karakter kehidupan masyarakat Tidore. Sehubungan dengan itu saya mengajak seluruh masyarakat agar menjadikan budaya Tidore sebagai roh dari perilaku kehidupan kita sehari-hari, kapan dan dimanapun kita berada.
Sementara itu yang mewakili Para Tetua Adat Kelurahan Gurabunga Hi. Abdullah Husain dalam sambutannya menyampaikan bahwa saya berpesan kepada kita semua agar selalu ingat kepada pesan leluhur kita yang disebut dengan “Borero Gosimo”, sebab isi dari pesan leluhur kita dalam garis besarnya mengingatkan kepada kita semua agar mengingat kepada sang pencipta Allah Swat, sebab isi pesan tersebut mengingatkan kepada kita semua bahwa walaupun dengan berbagai macam kesibukan kita carilah waktu dan bersujud kepada Allah Swt.
Ketua panitia HJT Ke-913 Hi. Yakub Husain dalam laporannya menyampaiakn bahwa Peringatan Hari Jadi Tidore Ke-913 pada malam hari ini belum dapat dilaksanakan semeriah tahun sebelumnya dan masih sangat terbatas tidak seperti sama halnya dengan 2 tahun yang lalu. Ini desebabkan karena masih melausnya wabah Covid-19 yang dapat mempengaruhi semua sendi kehidupan, baik itu Pemerintahan maupun semua masyarakat di Kota Tidore Kepulauan. Selain Covid-19 yang mempengaruhi kegiatan ini, pada tanggal 12 April nanti menurut kalender Tidore sudah masuk 1 Ramadhan tahun ini. Oleh Karena itu, dengan alasan inilah maka Peringatan HJT ke-913 pada tahun ini masih bisa dilaksanakan walaupun masih sederhana.
Prosesi Ritual Ake Dango ini merupakan ritual pertemuan Lima Marga untuk mengantarkan air menggunakan Rau yang telah diambil dari puncak gunung untuk dipersatukan dalam Bambu (Dango). Air yang disatukan dalam bambu (Ake Dango) selanjutkan didiamkan semalam di Sonine Gurua sampai besok paginya. Selanjutnya Ake Dango akan diantarkan menuju ke Kadaton Kesultanan Tidore pada Sabtu (10/4) Pagi.