Majelis Ta’lim merupakan organisasi kemasyarakatan yang memiliki visi syiar dan dakwah keagamaan, olehnya itu majelis ta’lim diharapkan mampu memaknai peran dan tanggung jawab sebagai pengurus, yang memiliki kedudukan strategis, agar tercipta sinergitas dalam mengemban amanah.
Demikian sambutan Wakil Walikota Tidore Kepulauan yang dibacakan oleh Staf Ahli Walikota Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Marjan Djumati saat menghadiri pelantikan majelis ta’lim Ad-Dzakiyah sekaligus tarhib Ramadhan 1444 H di Desa Tauno Kecamatan Oba Tengah, Rabu (15/3/2023).
Marjan juga menambahkan, Majelis Ta’lim merupakan salah satu kekuatan yang secara aktif mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah, Sehingga masyarakat dapat ikut berkontribusi memberikan masukan dan aspirasi khususnya pembangunan mental dan spiritual membentuk karakter bangsa.
“Untuk itu, saya sangat berharap kepada segenap pengurus dan anggota Majelis Ta’lim Ad-Dzakiyah untuk memaknai peran dan tanggung jawab sebagai pengurus, yang memiliki kedudukan strategis, agar tercipta sinergitas dalam mengemban amanah ini sehingga program-program kerja yang direncanakan dapat berjalan dengan baik, bermanfaat dan bernilai ibadah” tutur Marjan.
Mengakhiri sambutannya, ia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada segenap pengurus dan anggota Majelis Ta’lim Ad-Dzakiyah yang sangat peduli terhadap pembinaan keagamaan dan menjunjung tinggi toleransi kehidupan beragama di Kecamatan Oba Tengah.
“Saya juga mengharapkan agar Majelis Ta’lim Ad-Dzakiyah ini aktif mendorong dan meramaikan aktifitas anak-anak di TPQ serta mendorong saudara-saudara kita yang lain untuk memeriahkan kegiatan Shalat berjamaah di Masjid/Mushalla sekitar masing-masing” imbuh Marjan.
Di kesempatan yang sama, pembina BKMT Kota Tidore Kepulauan, Ny. Hj. Rahmawati Muhammad Sinen mengatakan nama Majelis ta’lim Ad-dzakiyah yang digunakan memiliki arti luar biasa. Nama ini dipakai oleh Ibu-Ibu Majelis Ta’lim Desa Tauno dengan harapan sesuai artinya yaitu ibu-ibu yang cerdas dan memiliki wawasan yang luar biasa.
“Semoga majelis ta’lim kedepannya dapat menuntun Ibu-Ibu untuk lebih aktif lagi, karena yang jelas kegiatan keagamaan insya allah pasti dicatat sebagai amal ibadah, sebab majelis ta’lim bukan saja bertugas ketika ada acara-acara keagamaan saja, tetapi bagaimana majelis ta’lim harus berguna untuk orang banyak,” Ucap Rahmawati.
Sementara, Ketua Panitia Hadija Hamid mengatakan Keberadaan majelis ta’lim di era sekarang ini menjadi sebuah kebutuhan karena majelis ta’lim tak sekedar sebuah organisasi yang berperan pada saat adanya momentum-momentum keagamaan. Tetapi keberadaan majelis ta’lim adalah merupakan modal sosial masyarakat yang berfungsi sebagai media pendidikan agama masyarakat.
Hadija juga menambahkan, dengan keberadaan majelis ta’lim diharapkan memiliki peran lebih untuk melindungi hal tersebut. Dengan majelis ta’lim maka fungsi-fungsi keagamaan ditengah-tengah masyarakat dapat berjalan.
Dalam kegiatan tersebut juga turut mengundang Al Ustad H. Ali M Tero S.Ag sebagai penceramah sekaligus melantik Majelis Ta’lim Ad-dzakiyah