Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan melalui Dinas Penanaman Modal & PTSP Kota Tidore menggelar Sosialisasi Kemitraan Berusaha dengan tema “Kemitraan Kunci Sukses Usaha Kecil” yang berlangsung di Aula Penginapan Bogenfil Kelurahan Soasio, Kamis (11/11/2021).
Sosialisasi ini diikuti oleh 27 orang peserta yang berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tidore Kepulauan, Kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan, yang sebelumnya telah dilakukan sebanyak 3 kali, dan ini adalah kali ke 4. Kegiatan Sosialisasi ini menggandeng Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kota Tidore Kepulauan Ir. Saiful Bahri Latif, Msi dan Merchandising Indomaret Manado Stephanus Ryan S sebagai Narasumber.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kota Tidore Kepulauan Ir. Saiful Bahri Latif memaparkan materi terkait Penguatan Peran UMKM dalam Perekonomian Daerah, yang meliputi ; Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, sebagai Penyedia lapangan kerja yang terbesar, sebagai Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat dan Pencipta pasar baru dan sumber inovasi.
Lebih lanjut, Saiful juga menjelaskan terkait Permasalahan Klasik Pengembangan UMKM diantaranya; Keterbatasan Modal, Keterbatasan Pengetahuan / SDM, Keterbatasan Pengembangan Produk dan akses pemasaran. Sementara 3 unsur penting dalam pengembangan UMKM di daerah yaitu Pemerintah, Masyarakat-Calon Wirausaha-Wirausaha dan Dunia Usaha.
Di kesempatan yang sama, Merchandising Indomaret Manado Stephanus Ryan S memaparkan penjelasan terkait teknis menjadi pemasok di modern market diantaranya; Pemilihan Seleksi Produk Dagangan, Syarat Produk Dagangan, Syarat sebagai pemasok dan Proses Pemilihan Produk Baru.
Sementara Strategi Pengembangan UMKM adalah, Tentukan harga yang sesuai, Pilih produk yang tepat, Sumber daya manusia, Lokasi yang strategis dan Sistem promosi, “Adapun Kendala yang dialami Modern Market, Biasanya UMKM gagal ditengah jalan karena tidak bisa menjaga konsistensi produk terutama kualitas barang dan UMKM tidak bisa memenuhi kontinuitas supply barang ke Modern Market (Faktor bahan baku, tenaga kerja, modal dan sebagainya)” Kata Stephanus.