Dikoordinir oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A), kegiatan pendampingan dengan melibatkan tim pakar atau dokter ahli pada pengkajian audit kasus stunting di Kota Tidore Kepulauan berlanjut di Kecamatan Tidore dan Kecamatan Timur, Jum’at (15/11/2024).
“Kali ini kita turun ke lapangan, tanpa perlu banyak retorika, kita libatkan langsung dua dokter ahli, didampingi para bidan desa dan penyuluh KB untuk melakukan pendampingan kepada sasaran di rumah masing-masing, dan sejauh ini Alhamdulillah kita telah melakukan di 8 Kecamatan, baik itu 4 Kecamatan di Daratan Oba maupun 4 Kecamatan di Pulau Tidore,” Ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas P2KBP3A Kota Tidore Kepulauan Hasybi Marsaoly juga menghimbau kepada para bidan desa dan bidan koordinator di masing-masing Puskesmas agar dapat mengisi lembar kerja secara maksimal, agar catatan tersebut dapat dianalisa secara jelas oleh dokter ahli untuk mengetahui faktor resiko dan apa intervensinya.
“Usai kegiatan pendampingan ini, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tidore Kepulauan akan melakukan diseminasi untuk penyamaan persepsi dan sanding data, sebelum melakukan rapat koordinasi lintas sektor untuk memaparkan semua informasi yang kita dapat, agar upaya intervensi yang menjadi rujukan dari dokter ahli atau pakar dapat segera realisasi,” Imbuhnya.
Adapun sasaran di Kecamatan Tidore Timur meliputi, Kelurahan Jiko Cobo; Ibu Hamil 1, Balita 2, Kelurahan Cobodoe; Balita 1, Kelurahan Kalaodi; Balita 1, Kelurahan Dowora; Balita 1, Kelurahan Mafututu; Ibu Hamil 1, Balita 2, Kelurahan Doyado; Ibu Hamil 2, Balita 2, dan Kelurahan Tosa; Ibu Nifas 1.
Sementara di Kecamatan Tidore sasarannya meliputi, Kelurahan Indonesiana; Baduta 2, Kelurahan Tomagoba; Ibu Hamil 1, Baduta 1, Kelurahan Topo Tiga; Baduta 1, Kelurahan Soadara; Ibu Hamil 1, dan Kelurahan Folarora; Baduta 1.