Dua anak muda Tidore Kepulauan, mengharumkan nama daerah di kancah internasional melalui tarian. Mereka tampil di Dubai, Uni Emirat Arab, dalam International Expo 2020 pada opening National Day Indonesia, yang berlangsung di Al Wasl Plaza Dubai, Kamis (4/11) dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Dua anak muda tersebut, M Rizky Ibrahim dan Putri Balqis, dibesarkan sanggar Folakatu Art Tidore. Keberangkatan keduanya ke Dubai tak lepas dari tangan dingin dan mata jeli Eko Supriyanto, koreografer ternama Indonesia. Di Dubai, keduanya menampilkan tarian Soya-soya.
Walikota Tidore Kepulauan, Capt H. Ali Ibrahim pun mengaku bangga dengan keberhasilan kedua anak muda Tidore tersebut, “Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Rizky dan Putri yang telah ikut memperkenalkan kesenian kreatif Tidore di dunia Internasional, mereka anak muda yang benar-benar menunjukkan jiwa muda Tidore di level yang lebih tinggi.” Kata Ali saat ditemui di sela-sela aktifitasnya, Sabtu (6/11).
Ali Ibrahim juga berharap agar jejak Rizky dan Putri dapat diikuti oleh teman-temannya di Tidore, “jadikan ini, sebagai motivasi bagi pemuda Tidore lainnya agar berani menujukkan identitas daerah sekaligus mengharumkan nama Tidore di dunia Internasional”.
Walikota dua periode ini juga mengatakan bahwa dia sangat peduli dengan generasi muda Tidore karena kelak mereka akan menjadi pemegang estafet masa depan daerah ini.
Sementera itu Pendiri sanggar Folakatu Art, Isa Al Awwam H Usman, menyatakan Rizky dan Balqis memiliki bakat menari yang besar. Keduanya bisa menari di Dubai setelah mengikuti workshop tari yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tidore. Rizky dan Balqis juga pernah mengikuti workshop persiapan Sail Tidore.
“Berangkat dari sana kemudian Eko Supriyanto tertarik dan langsung memanggil mereka karena bakat yang dimiliki untuk tampil mewakili Ekos Dance Solo Company untuk tampil di Dubai,” kata Isa.
Sebelum agenda ini, tahun lalu keduanya juga mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional 2020, namun jadwalnya bersamaan dengan Event Mundo Magallanes di Spanyol jadi batal ikut PKN.
Isa berharap dua anak didiknya itu tetap semangat berproses dalam berkesenian, dan belajar hal-hal baru dari pelajaran dan pengalaman yang didapat. Apalagi kesempatan yang mereka dapat jarang didapatkan pelaku seni lain di Malut.
“Dan mereka berdua lebih percaya diri untuk bisa berkarya dan eksplorasi seni dan budaya Tidore dengan penuh kreatif untuk memperkaya dunia seni pertunjukan Tidore ke berbagai panggung nasional maupun internasional,” pungkasnya.