Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh Bupati dan Walikota yang ada di Provinsi Maluku Utara tersebut bertujuan untuk melakukan koordinasi, mengidentifikasi serta sinkronisasi dan menyelesaikan masalah dalam rangka percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem, serta membahas kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh daerah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dalam arahannya mengatakan, pertemuan ini adalah upaya kerja untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi dan mengidentifikasi kebijakan pengurangan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim yang dilakukan secara serentak, sekaligus untuk memastikan program-program unggulan Pemerintah Daerah terlaksana di lapangan dengan sebaik-baiknya, begitu pula di Desa dan Kelurahan yang ada di Provinsi Maluku Utara.
“Kondisi Maluku Utara kaitannya dengan pengurangan kemiskinan ekstrim dan penurunan stunting, dimana prevalensi stunting Provinsi Maluku Utara berada di angka 26,1% pada tahun 2022, angka ini berarti di atas rata-rata nasional, karena Indonesia berada di posisi 21,6% itu artinya para Bupati dan Walikota di Maluku Utara harus bekerja ekstra keras untuk segera mengejar percepatan penurunan stunting ini, sehingga di tahun 2024 seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Maluku Utara betul-betul bisa mencapai 14%,” Paparnya.
Lebih lanjut, Muhadjir berharap para Bupati dan Walikota untuk betul-betul mengarahkan semua daya upaya, sumber dana, sumber daya manusia dan sumber-sumber yang lain untuk menuntaskan masalah stunting ini.
Terkait kemiskinan ektrem, Muhadjir memaparkan, untuk Maluku Utara kemiskinan ektremnya dibawah rata-rata nasional, kendati demikian Provinsi Maluku Utara juga harus bekerja keras untuk mengetaskan kemiskinan di Maluku Utara.
“Maluku Utara tidak banyak orang miskin, apalagi miskin ekstrem, tetapi masih juga harus bekerja keras, karena jumlah kemiskinan ekstrim di Maluku Utara masih 1, 12%, sementara target kita pada tahun 2024 di Maluku Utara miskin ektrim sudah 0%, masih punya waktu kurang lebih ½ tahun untuk mengejar bagaimana supaya di Maluku Utara tidak ada lagi penduduk yang mengalami miskin ekstrem,” Imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan, Ismail Dukomalamo dalam pemaparannya mengatakan, upaya percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Tidore Kepulauan telah melakukan pengumpulan donasi stunting oleh ASN Kota Tidore Kepulauan sebesar Rp. 1.000 untuk membantu keluarga penderita stunting maupun kemiskinan ekstrem dalam bentuk sarana pra sarana.
“Kota Tidore Kepulauan juga telah membentuk remaja cegah stunting, dan rencananya setelah lebaran idul fitri, akan dilaksanakan kegiatan apel bersama antara Polresta Tidore, Kodim 1505/Tidore dan Dinas Kesehatan dalam rangka percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem, upaya lainnya juga telah dilakukan penandatanganan MoU antara Polresta Tidore, Dandim 1505/Tidore dan TP PKK Kota Tidore Kepulauan dalam rangka percepatan penurunan stunting dan penanganan kemiskinan estrem,” Ucap Ismail.