Mewakili Walikota, Rudi Ipaenin menyampaikan, guna menjamin kesehatan masyarakat Kota Tidore, Pemerintahterus bekerjasama dengan BPJS kesehatan, sehingga setiap masyarakat Kota Tidore mendapatkan pelayanan kesehatan secara baik, “ini merupakan pertemuan pertama kita dalam membahas hal teknis untuk jaminan kesehatan masyarakat Kota Tidore kedepan, agar masyarakat Kota Tidore tidak merasa kesusahan ketika sakit.” Kata Rudi
Rudi juga berharap, agar pertemuan ini akan membawa sebuah perubahan untuk jaminan kesehatan masyarakat yang ada di Kota Tidore.
Sementara, Kepala Cabang BPJS Ternate Ivan Ravian menyampaikan, terima kasih kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan karena dengan penyelenggaraan program jaminan kesehatan Nasional di Kota Tidore dapat terlaksana dengan baik hingga saat ini, “ini semua juga tidak terlepas dari peran dan dukungan bapak Walikota dan Wakil Walikota atas capaian Universal Health Converage (UHC), semoga kerjasama ini tetap terjalin dengan baik untuk kepentingan jaminan kesehatan masyarakat Kota Tidore.” kata Ivan
Ivan juga menambahkan, sasaran RPJMN bahwa untuk 2024 ditargetkan untuk seluruh penduduk asia minimal diangka 98persen sudah terkafer dalam jaminan kesehatan, “namun untuk maluku Utara hanya terdapat tiga kabupaten yang belum mencapai target, dan Alhamdulillah Kota Tidore sudah meraih UHC diawal Tahun 2023.” Tutur Ivan
Tak hanya itu, Ivan juga menjelaskan, sebanyak 98.80 persen masyarakat Kota Tidore yang telah terkafer dalam jaminan kesehatan dengan segmentasi kepesertaannya berbeda-beda, “sebanyak 98.80 persen atau 114,393 jiwa ini ada iurannya yang dibayarkan oleh PBI APBN (penerima bantuan iuran melalui pendanaan APBN), PBI APBD (penerima bantuan iuran melalui pendanaan APBD/Jmkesda), PPU (pekerja penerima upah), PBPU (pekerja bukan penerima upah), dan BP 9bukan pekerja/mandiri), sehingga dari jumlah penduduk Kota Tidore sebanyak 115,784 jiwa, yang sudah terkafer dengan jaminan kesehatan sebanyak 114.393 dan tersisa 1.391 jiwa yang belum terdaftar jaminan kesehatan.” Jelas Ivan