Kegiatan Laela Ma Rameng atau Pawai Obor yang merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan dalam menyambut malam Lailtul Qadar dimana malam-malam ini hampir diseluruh Kota Tidore Kepulauan akan terlihat indah dengan hiasan obor di tiap rumah penduduk.
Demikian sambutan walikota Tidore Kepulauan yang diwakili Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra DR Syofyan Saraha, M.Si saat menghadiri kegiatan Laela Ma Rameng (Pawai Obor) di Kelurahan Tuguwaji, Jumat (5/4/2024).
Syofyan Saraha juga menyampaikan atas nama Pemerintah Kota Tidore Kepulauan mengapresiasi kepada Pemuda dan Masyarakat yang tergabung dalam Panitia Garaki Munara Ramadhan 2024, yang telah bekerja keras sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik pada malam ini.
“Harapan kami dengan adanya kegiatan seperti ini akan kembali membangkitkan semangat para generasi muda untuk lebih mengenal tradisi yang dibalut dalam sejarah dan budaya Islam yang telah kita lakukan secara turun temurun, karena seperti yang kita ketahui bahwa Tidore terkenal karena tradisi dengan agama dan budaya yang begitu kuat, dan telah menjadi sebuah identitas untuk masyarakat Tidore dimanapun berada.” kata Syofyan
“Semoga malam ini membawa kita untuk tetap menjaga ketakwaan dan ibadah kita di bulan-bulan selanjutnya dan semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan dapat mempertemukan kita di Ramadhan berikutnya.” Sambung Syofyan
Sementara, Jou Sultan Tidore H. Husain Alting Sjah dalam sambutannya menyampaikan, manfaatkan malam ini dengan sebaik-baiknya sehingga malam yang lebih baik dari seribu Bulan bukan hanya dalam perjalanan bulan per bulan tapi semua bulan yang andai kata Cahaya Bulan seribu itu dikumpulkan menjadi satu tempat tidak akan lebih bercahaya pada malam ini, karena malam ini adalah malam yang sangat Bercahaya dari seribu bulan yang dikumpulkan menjadi satu dan itu hanya spesial diberikan kepada kaum Muhammad SAW.
” Oleh karena itu Alangkah berbahagia selaku umat Muhammad kalau kita tidak merasakan kebahagiaan itu maka sesungguhnya kita sebagai umat Nabi Muhammad itu layak dipertanyakan, berarti iman itu belum mengendap dan merasuki masuk di dalam lubuk batin yang paling dalam karena inilah bulan yang paling terbaik, karena Malam Lailatul Qadar adalah malam yang paling terbai dari seribu bulan.” Kata Jou Sultan Tidore
“Insya Allah sinar dan cahanya Laillatur Qadar pada malam hari ini, masuk sampai ke dalam Diri sehingga Insya Allah kita menjadi orang-orang yang Laalakum Tatakum yang sebagaimana Allah janjikan didalam surah Al-baqarah tentang puasa.” sambung Jou Sultan Tidore
Acara diakhiri dengan Prosesi pembakaran Obor Induk Oleh Jou Sultan Tidore H. Husain Alting Sjah, didampingi Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Syofyan Saraha sekaligus melepaskan pasukan Laela Ma Rameng (Pawai Obor) yang akan mengelilingi Kelurahan Tuguwaji.