Permainan Tradisional hingga Cerita Sejarah mengisi rangkaian kegiatan Pekan Budaya Kota Rempah Tahun 2024, yang diselenggarakan atas kerja sama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan di Kawasan Wisata Pantai Tugulufa, Tanggal 6 sampai dengan 10 Agustus 2024.
Hal tersebut nampak di hari ketiga Pekan Budaya Kota Rempah 2024, Lomba Permainan Tradisional dan Lomba Cerita Sejarah ditampilkan. Pelaksanaan lomba ini ditinjau oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXI, Kuswanto didampingi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tidore Kepulauan.
Kepala Bidang Kebudayaan, Irvan Togubu saat ditemui di lokasi Pekan Budaya Kota Rempah, Kamis (8/8/2024) menyampaikan, untuk agenda Pekan Budaya Kota Rempah di hari ketiga ini, ada 3 kegiatan, yang pertama lomba bacarita sejarah, lomba permainan tradisional Kareca dan Panggung Ekspresi.
“Pekan Budaya Kota Rempah di hari ketiga ini, ada 3 kegiatan, yang pertama lomba bacarita sejarah khusus untuk Siswa-Siswi SMP Sederajat di Wilayah Kota Tidore Kepulauan, kemudian ada Permainan Tradisional yaitu Permainan Kareca untuk Siswa Siswi SD Sederajat dan Panggung Ekspresi atau Panggung Hiburan,” Ungkapnya.
Irvan menambahkan, ada berbagai pementasan Tarian Budaya yang akan berlangsung di Pukul 16.00 WIT sore sampai dengan malam. Sementara untuk Permainan Tradisional, di pekan budaya Kota Rempah ini ada dua permainan tradisional yang dilombakan yaitu Dalagau atau Egrang dan Kareca.
Egrang adalah permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk berjalan, bamboo dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Sementara Kareca menggunakan tempurung kelapa, cara memainkannya yaitu mengapit dengan kedua mata kaki, kemudian mementalkannya, hingga mengenai tempurung kelapa yang lainnya.
Sebagai Kepala Bidang Kebudayaan menangani urusan kebudayaan khususnya di Wilayah Kota Tidore Kepulauan, Irfan berharap seluruh Kebudayaan bisa dilestarikan khususnya di Kota Tidore Kepulauan, kemudian secara legalitas bisa tertata dan terdaftar di pusat sebagai salah satu Budaya Tidore yang diakui.
“Permainan tradisional ini merupakan permaian yang tidak hanya dimainkan saja, namun ada unsur olahraga dan pesan moral, itu yang akan diangkat pada setiap permainan tradisional yang ada di Kota Tidore, perlu dijaga dan dilestarikan, serta mencari pemaknaan dibalik permainan tersebut, jadi budaya di Kota Tidore tidak hanya sebatas biasa-biasa saja, tetapi benar-benar memiliki makna,” Imbuhnya.