Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam bersama Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain dan para OPD terkait ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Sekda Kantor Walikota Tidore Kepulauan, Senin (18/3/2024).
Dalam arahannya Tito mengatakan permasalahan inflasi ini harus dijadikan atensi, karena sangat penting untuk menjaga situasi ekonomi dan membantu masyarakat. “Kita harus bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5%, dan diakui oleh dunia pertumbuhan ekonomi kita bagus,” ujarnya.
Tito menambahkan, inflasi di bulan Februari 2,75% (Y-o-Y) naik dibandingkan bulan sebelumnya yakni 2,57% (Y-o-Y), “Adanya Pemilu dan libur panjang menjadi penyebab transportasi banyak yang libur, itu salah satu yang mempengaruhi inflasi kita naik,” imbuhnya.
Tito menyebut, dengan adanya kenaikan beberapa komoditas harga barang dan jasa, perlu diimbangi dengan kemampuan daya beli, “Karena seandainya harga naik sementara daya beli kecil dan tidak meningkat, itu juga akan memberatkan masyarakat. Salah satu upaya dari Pemerintah untuk memperkuat daya beli adalah dengan membantu masyarakat melalui beberapa program seperti bantuan sosial, prakerja, dan lain-lain,” ungkapnya.
Sementara, Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan dalam paparannya, komponen bergejolak pada Februari 2024 memberikan andil yang relatif besar dibandingkan komponen lainnya, “Waspada inflasi komponen harga bergejolak yang berpotensi berlanjut pada Maret 2024 sebagai dampak kenaikan demand pada momen Ramadan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Luar Pulau Jawa dan Sumatera terjadi di Kabupaten Bone Bolango dengan nilai IPH 10,64%, “Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di sepuluh wilayah tersebut didominasi oleh cabai rawit, beras, dan cabai merah,” sebutnya.
Usai mengikuti Rakor, Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam mengatakan, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terus berupaya menekan terjadinya inflasi dengan mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat dan juga arahan Walikota dan Wakil Walikota, yaitu dengan melaksanakan Pasar Murah dan Pasar Penyeimbang secara terus menerus, serta gerakan tanam seperti sayuran dan cabai.
Selain itu, sambungnya, pengecekkan ketersediaan pangan seperti beras juga penting untuk dilakukan secara intens, guna memastikan ketersediaan stok aman dalam bulan Ramadhan maupun menjelang Idul Fitri nanti. “Berdasarkan hasil sidak pasar, Alhamdulillah untuk Kota Tidore Kepulauan ketersediaan stok pangan seperti beras masih aman,” Ungkap Abdul Hakim.