Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Kota Tidore Kepulauan Halil Achmad memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Triwulan II yang diselenggarakan oleh Bagian Ekonomi Sekda Kota Tidore Kepulauan bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Rabu (23/6/2021).
Dalam kesempatan tersebut Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Kota Tidore Kepulauan Halil Achmad dalam arahannya mengatakan terkait Pengendalian Inflasi jangan hanya sekedar dijadikan bahan pebahasan berulang-ulang di dalam rapat, usahakan data-data yang dipaparkan nanti oleh Badan Pusat Statistik (BPS) maupun Bank Indonesia agar diberikan juga ke Bagian Ekonomi dan Sektor lainnya, karena pengendalian inflasi memerlukan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginakan.
Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia Ray Gian Danry memaparkan potensi dan resiko kedepan terkait inflasi yang meliputi pertumbuhan ekonomi Tidore, perkembangan Indeks Harga Konsumen, hingga angka stabilitas inflasi di Kota Tidore Kepulauan dan Maluku Utara pada umunya. “Untuk Tidore resiko inflasi bulanan tertinggi ketika di perayaan hari-hari besar seperti Idul Fitri.” Tutur Ray
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tidore Kepulauan Ir. Salahuddin mengatakan hasil dari Perkembangan Inflasi Daerah ini sangat berpengaruh dengan perkembangan ekonomi, lebih spesifik ia memaparkan bahwa untuk Kota Tidore Kepulauan dari bulan Januari sampai bulan Mei perkembangan inflasi tidak terlalu berpengaruh dan cukup bisa dikendalikan oleh Pemerintah dibandingkan dengan hulan Mei Tahun lalu.
Lebih lanjut hal yang senada disampaikan oleh Ir. Salahuddin bahwa kecenderungan inflasi terjadi di Kota Tidore maupun Maluku Utara pada umumnya hanya saat perayaan hari-hari besar seperti idul fitri, kemudian akan turun dan naik kembali pada momen idul adha dan natal di bulan Desember.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam M. Natsir A. Rahman mengatakan Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Triwulan II ini baru bisa digelar karena dibatasi oleh maraknya penyebaran virus covid 19.