Lambang Daerah

LAMBANG DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN

ARTI LAMBANG :

( PERDA Kota Tidore Kepulauan Nomor 3 Tahun 2005)

Nama : RAU PARADA

Bermakna filosofi sebagai sarana
kehidupan kearifan lokal untuk
mewujudkan keselamatan dan
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
 
Perisai Berwarna Kuning
Bermakna sebagai pelindung segenap komponen masyarakat dan
sumber daya alam dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar
 
Pita merah putih yang mengelilingi perisai
Bermakna seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan bertekad
untuk senantiasa berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia
 
Bintang berwarna putih
Bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa dan Maha Suci yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat serta kemakmuran dan
kesejahteraan hidup umat manusia, merupakan gambaran bahwa
masyarakat Kota Tidore Kepulauan adalah masyarakat agamis yang
percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
Bulatan Telur
Menggambarkan bahwa bumi Kota Tidore Kepulauan masih
menyimpan berbagai potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya
manusia yang belum dikelola secara maksimal. Potensi terpendam
dimaksud diharapkan dapat memberikan kontribusi riel untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kota
Tidore Kepulauan.
 
Mayang Pinang berwarna kuning dengan 31 bulir
Bermakna bahwa Kota Tidore Kepulauan diresmikan pada tanggal
31. Mayang Pinang mempunyai arti filosofi sebagai sarana untuk
memohon keselamatan dan keberkatan dari Tuhan Yang Maha
Kuasa
 
Pala dan Cengkeh berjumlah lima
Bermakna bulan kelima (Mei) yaitu bulan diresmikannya Kota Tidore
Kepulauan. Pala dan Cengkeh merupakan komoditi daerah yang
cukup dikenal sejak dahulu kala oleh dunia internasional
 
2003
Tahun lahirnya Kota Tidore Kepulauan gabungan makna angka
sebagai dimaksud di atas bermakna Kota Tidore Kepulauan
diresmikan pada 31 Mei 2003
 
Daun Kelapa dan Daun Sagu yang berjumlah 22 helai dengan
gelombang laut berjumlah 13
Bermakna historis yaitu terjadinya konferensi Moti pada tahun 1322
yang melahirkan pembagian empat kekuasaan Moloku Kie Raha di 
mana Tidore sebagai Kie Makolano yang mempunyai kekuasaan
pertahanan dan keamanan dalam wilayah Moloku Kie Raha. Kelapa
dan Sagu menggambarkan komoditi utama masyarakat Kota Tidore
Kepulauan yang dijadikan sebagai komoditi pokok sejak jaman
dahulu
 
Pulau Tidore yang dilambangkan dengan gunung berwarna
putih berlatar belakang Pulau Halmahera
Bermakna Kota Tidore Kepulauan merupakan daerah kepulauan
yang terletak di garis katulistiwa yang Wilayahnya meliputi Pulau
Tidore, Pulau Maitara, Pulau Mare dan sebagian Pulau Halmahera
bagian tengah yaitu Kecamatan Oba dan Kecamatan Oba Utara.
 
Tifa berwarna coklat muda
Alat kesenian tradisional sebagai perwujudan untuk menyatukan
langkah dan gerak dalam semangat kebersamaan masyarakat Kota
Tidore Kepulauan yang tak kunjung padam untuk mengisi
pembangunan daerah
 
Gong berwarna coklat tua
Alat kesenian tradisional yang menggambarkan kebudayaan Tidore
yang bersifat progresif dan terbuka menerima budaya lain. Ging
pada jaman dahulu juga berfungsi sebagai alat pewarta penguasa
dan bunyi gong merupakan seruan kebulatan tekad untuk
mewujudkan tujuan pembangunan
 
Parang dan salawaku berwarna hitam
Melambangkan jiwa kepahlawanan serta kesiapsiagaan dalam
mebela kehormatan mas
yarakat dan daerah Kota Tidore Kepulauan.
 
Perahu Kora-kora berwarna putih
Sarana transportasi laut dan armada laut dalam mengamankan
wilayah Kota Tidore Kepulauan dari berbagai ancaman dan
gangguan. Perahu Kora-kora juga sebagai sarana kehidupan para
nelayan
 
TOMA LOA SE BANARI
Bermakna bahwa keberkatan, keselamatan dan kehormatan akan
dapat diraih oleh masyarakat apabila masyarakat senantiasa
menjunjung tinggi nilai keadilan dan kebenaran dalam
penyelenggaraan ppemerintahan, pembangunan dan pelayanan
kemasyarakatan
 

PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Kontak Kami

© 2025 Pemerintah Kota Tidore Kepulauan